Wednesday, March 28, 2007

PENDIDIKAN BERBASIS ICT

Jaringan ICT untuk Pendidikan Jardiknas Diluncurkan

Lama ditunggu momentumnya, Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas) akhirnya diluncurkan langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada acara pembukaan Konferensi Menteri-menteri Pendidikan Asia Tenggara (SEAMEO). Jaringan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (ICT) tersebut ditujukan untuk menghubungkan 533 simpul di 33 provinsi, 441 kota/kabupaten, lebih dari 3.600 Sekolah Menengah Atas (SMA), dan lebih dari 84 perguruan tinggi, serta 61 Kantor Dinas Pendidikan di seluruh Indonesia.

Saat ini, jaringan internet dan intranet untuk pendidikan telah dikembangkan di sepuluh provinsi yakni seluruh provinsi di Pulau Jawa, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Bali, dan Sumatera Selatan. Jaringan tersebut sudah terpasang 25 persen di SMA/SMK/Madrasah Aliyah di seluruh Indonesia. Sedangkan, di perguruan tinggi telah dibentuk jaringan tersendiri dengan nama Inherent (Indonesian Higher Education Network) yang baru tersambung untuk seluruh perguruan tinggi negeri.

"Program Jardiknas akan menata dan memperkuat tata kelola pendidikan nasional sebab program ini membantu pemerintah melakukan komunikasi langsung dengan sekolah dan dinas pendidikan di daerah," kata Mendiknas Bambang Sudibyo usai acara pembukaan Konferensi Seameo dan Peluncuran Jardiknas. Indonesia dengan penduduk terbanyak keempat di dunia dengan 247 juta jiwa, keragaman etnik, geologi, geografi, bahasa daerah, dan 17 ribu pulau memungkinkan terjadinya pertukaran pandangan, wawasan, dan pengalaman dengan memanfaatkan ICT.

Semua itu, lanjut Bambang, untuk meningkatkan mutu guru dan pembelajaran di sekolah dan perguruan tinggi. Antara lain, bisa belajar dari jarak jauh. Besarnya spektrum permasalahan yang harus dikelola Depdiknas, baik persoalan guru, murid, rehabilitasi sekolah serta kondisi geografis yang sering menjadi kendala telah mendorong pemerintah mengembangkan sistem jejaring berbasis ICT.

"Sistem tersebut bermanfaat untuk membangun infrastruktur dan konektivitas informasi dan teknologi skala nasional di lingkungan Depdiknas. Selain itu,untuk mendukung proses belajar mengajar berbasis ICT," katanya. Melalui penerapan sistem jejaring ICT untuk bidang pendidikan diharapkan akan mempermudah pelayanan dan mempercepat penanganan masalah pendidikan antar daerah di seluruh Indonesia, tambahnya.

Menurutnya, Indonesia akan bertukar pengalaman dalam hal pengembangan ICT untuk peningkatan mutu pendidikan dengan Malaysia yang telah menerapkan Smart School sejak tahun 2000. Demikian pula dengan Singapura dan Thailanda yang memiliki cara sendiri-sendiri dalam pemanfaatan ICT. Dalam Konferensi SEAMEO ke-42 akan didiskusikan target yang telah dicapai masing-masing negara dalam pengembangan ICT untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan di sekolah.

1 Comments:

Anonymous Teknik Informatika said...

Bagaimana Konferensi SEAMEO ke-42 dapat memfasilitasi pertukaran pengalaman dan diskusi tentang pengembangan ICT dalam pendidikan di berbagai negara?
Regard Telkom University



February 26, 2024 at 9:26 PM

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home